2016

indonesia advocacy brief on climate change and srhr (bahasa indonesia)

Categories:

JP (Jurnal Perempuan) menyoroti partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam proses pengambilan keputusan untuk membangun masyarakat yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Hal ini sangat signifikan karena tidak semua institusi negara yang ada memiliki perhatian pada kebutuhan perempuan dan berperspektif gender, sehingga seringkali perempuan tidak dijadikan bahasan dalam diskusi dan agenda mengenai perubahan iklim. Penelitian ini berlangsung di Jawa Tengah. JP menemukan bahwa kesehatan reproduksi perempuan sangat tergantung pada akses perempuan terhadap ketahanan pangan. Dengan datangnya pemanasan global dan perubahan iklim, sering terjadi kekeringan dan banjir di daerah Rembang, hal ini membuat perempuan sulit mengakses air bersih. Panen sering gagal dan beban ibu, perempuan dan anak menjadi lebih berat. Policy Brief ini juga mengurai secara singkat mengenai kebutuhan CSE (Comprehensive Sexual Education)/pendidikan seksual komprehensif dalam kurikulum sekolah dan cara‐cara lain untuk mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan dan kekerasan, terutama selama darurat bencana karena perubahan iklim.

Vietnam

  • Centre for Creative Initiatives in Health and Population (CCIHP)

Indonesia

  • Aliansi Satu Visi (ASV);
  • CEDAW Working Group;
  • Hollaback! Jakarta;
  • Institut Kapal Perempuan;
  • Kalyanamitra;
  • Komnas Perempuan;
  • Remaja Independen Papua/Independent Youth
    Forum Papua (FRIP/IYFP);
  • Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI);
  • Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta;
  • Perkumpulan Pamflet Generasi;
  • RUTGERS Indonesia;
  • Sanggar SWARA;
  • Women on Web;
  • Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP); 
  • YIFOS Indonesia

Maldives

  • Hope for Women
  • Society for Health Education (SHE)
indonesia advocacy brief on climate change and srhr (bahasa indonesia)

JP (Jurnal Perempuan) menyoroti partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam proses pengambilan keputusan untuk membangun masyarakat yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Hal ini sangat signifikan karena tidak semua institusi negara yang ada memiliki perhatian pada kebutuhan perempuan dan berperspektif gender, sehingga seringkali perempuan tidak dijadikan bahasan dalam diskusi dan agenda mengenai perubahan iklim. Penelitian ini berlangsung di Jawa Tengah. JP menemukan bahwa kesehatan reproduksi perempuan sangat tergantung pada akses perempuan terhadap ketahanan pangan. Dengan datangnya pemanasan global dan perubahan iklim, sering terjadi kekeringan dan banjir di daerah Rembang, hal ini membuat perempuan sulit mengakses air bersih. Panen sering gagal dan beban ibu, perempuan dan anak menjadi lebih berat. Policy Brief ini juga mengurai secara singkat mengenai kebutuhan CSE (Comprehensive Sexual Education)/pendidikan seksual komprehensif dalam kurikulum sekolah dan cara‐cara lain untuk mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan dan kekerasan, terutama selama darurat bencana karena perubahan iklim.

Morocco

  • Association Marocaine de Planification Familiale (AMPF),
  • Morocco Family Planning Association

India

  • CommonHealth;
  • Love Matters India;
  • Pravah;
  • Rural Women’s Social Education Centre (RUWSEC);
  • SAHAYOG;
  • Sahaj;
  • Sahiyo;
  • SAMA – Resource Group for Women and Health;
  • WeSpeakOut;
  • The YP Foundation (TYPF)

Lao PDR

  • Lao Women’s Union;
  • The Faculty of Postgraduate Studies at the University of Health
    Sciences (UHS)

Sri Lanka

  • Bakamoono;
  • Women and Media Collective (WMC),
  • Youth Advocacy Network – Sri Lanka (YANSL)

Malaysia

  • Federation of Reproductive Health Associations of Malaysia (FRHAM);
  • Joint Action Group for Gender Equality (JAG);
  • Justice for Sisters (JFS);
  • Reproductive Health Association of
    Kelantan (ReHAK);
  • Reproductive Rights Advocacy Alliance Malaysia (RRAAM);
  • Sisters in Islam (SIS)

Maldives

  • Hope for Women;
  • Society for Health Education (SHE)

Myanmar

  • Colourful Girls Organization;
  • Green Lotus Myanmar

Nepal

  • Beyond Beijing Committee (BBC);
  • Blind Youth Association of Nepal;
  • Blue Diamond Society (BDS);
  • Nepalese Youth for Climate Action (NYCA);
  • Visible Impact;
  • Women’s Rehabilitation Centre (WOREC);
  • YPEER Nepal;
  • YUWA

Pakistan

  • Aahung, Centre for Social Policy Development (CSPD);
  • Forum for Dignity Initiative (FDI);
  • Gravity Development Organization; Green Circle Organization;
  • Indus Resources Center (IRC);
  • Idara-e-Taleem-O-Aaghai (ITA);
  • Rehnuma – Family Planning Association Pakistan;
  • Shelter
    Participatory Organisation;
  • Shirkat Gah;
  • The Enlight Lab

Philippines

  • Democratic Socalist Women of the Philippines (DSWP);
  • Galang;
  • Healthcare Without Harm;
  • Institute for Climate and Sustainable Cities;
  • Likhaan Centre for Women’s Health;
  • Nisa UI Haqq Fi Bangsamoro;
  • PATH Foundation Inc. (PFPI);
  • Women’s Global Network for
    Reproductive Rights (WGNRR)

Singapore

  • End Female Genital Cutting Singapore
  • Reproductive Rights (WGNRR)

Mongolia

  • MONFEMNET National Network